Jumat, 26 April 2013

Manajemen Sistem File | 2.5 Efisiensi dan Unjuk Kerja dan 2.6 Recovery



2.5  Efisiensi dan Unjuk Kerja

Efisiensi hard disk sangat bergantung pada metode alokasi disk dan algoritma direktori yang digunakan. Contohnya, UNIX mengembangkan kinerjanya dengan mencoba untuk menyimpan sebuah blok data berkas dekat dengan blok i-node berkas untuk mengurangi waktu perncarian.

Efisiensi juga bergantung pada tipe data yang disimpan pada masukan direktori (atau i-node). Pada umumnya, sistem menyimpan informasi mengenai tanggal terakhir kali file diakses dan tanggal penulisan terakhir untuk menentukan apakah file perlu di back up. Akibat dari penyimpanan informasi ini, setiap kali berkas dibaca diperlukan penulisan pada struktur direktori. Penulisan ini memerlukan blok untuk dibaca oleh memori, perubahan bagian, dan blok yang akan ditulis kembali ke disk. Hal ini tidak efisien untuk tipe berkas yang sering diakses atau untuk berkas yang diakses secara berkala.

Kinerja yang dibahas pada bagian ini merupakan kelanjutan kinerja pada poin sebelumnya. Apabila algoritma yang tepat telah dipilih, kinerja masih bisa ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan cache. Beberapa sistem membuat bagian yang terpisah dari memori utama untuk digunakan sebagai disk cache, dimana blok-blok disimpan dengan asumsi mereka akan digunakan lagi secepatnya. Sistem lainnya menyimpan data berkas menggunakan sebuah page cache . Page cache tersebut menggunakan teknik memori virtual dan menyimpan data berkas sebagai halaman-halaman, tidak sebagai blok-blok file-system-oriented. Hal ini dikarenakan menyimpan data berkas menggunakan alamat virtual jauh lebih efisien daripada menyimpannya melalui blok disk fisik.

Ada dua buah teknik penggunaan cache yang biasanya dipakai. Pertama yaitu teknik menggunakan unified buffer cache. Kedua yaitu dengan teknik tanpa menggunakan unified buffer cache. Berikut adalah ilustrasi gambar dari kedua teknik tersebut.

Gambar 2.5.1. Menggunakan Unified buffer cache





Gambar 2.5.2. Tanpa Unified buffer cache




Gambar 2.5.1 adalah ilustrasi teknik dengan menggunakan unified buffer cache dan gambar 2.5.2 adalah ilustrasi teknik tanpa menggunakan unified buffer cache. Pada gambar 2.5.2, jika terjadi panggilan mapping memori, dibutuhkan dua buah cache, yaitu buffer cache dan page cache . Hal ini dikarenakan pada teknik ini, mapping memori tidak bisa langsung berinteraksi dengan buffer cache, sehingga dibutuhkan page cache.Teknik ini sangat tidak efisien karena terjadi dua kali penyalinan berkas yang sama. Pertama pada buffer cachedan kedua page cache. Dua kali penyalinan ini biasa disebut double caching. Double caching ini tidak hanya boros memori, tetapi juga memboroskan kinerja CPU dan perputaran M/K dikarenakan perubahan data ekstra antara memori sistem. Selain itu, double caching juga dapat menyebabkan korupsi berkas. Solusi untuk masalah ini adalah menggunakan unified buffer cache seperti pada gambar 2.5.1. Buffer cache pada teknik ini dapat berinteraksi dengan mapping memori sehingga dapat menghindari terjadinya double caching.

2.6           Recovery

Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dengan komputer (dalam hal ini disk) kita esok hari. Bisa saja, tiba- tiba terjadi kesalahan yang membuat data yang ada dalam disk berubah, bahkan terhapus. Untuk mengantisipasi ketidakonsistenan data dan terhapusya data dari disk, maka kita perlu melakukan backupdata. Backup adalah menyalin isi disk kedalam media lain seperti: floppy disc, magnetic tape, optical disk, external hardisk, dll.

Setelah menyalin disk ke media sementara, maka perlu mengembalikan data tersebut ke dalam disk. Hal inilah yang dinamakan restore

Sebelum melakukan backup data, kita perlu mengecek kekosistenan data, yaitu dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan, maka program tersebut akan mencoba memperbaikinya. Pengecekan kekonsistenan data inilah yang disebut recovery

Terdapat beberapa jenis backup data yaitu :


BackupPenuh (Full Backup)
Full backup adalah menyalin semua data termasuk folder ke media lain. Oleh karena itu, hasil full backup lebih cepat dan mudah saat operasi restore. Namun pada saat pembuatannya membutuhkan waktu dan ruang yang sangat besar.
BackupPeningkatan (Incremental Backup)
Incremental backup adalah menyalin semua data yang berubah sejak terakhir kali melakukan full backup atau differential backupIncremental backup disebut juga differential backup


Kelebihan:
  • Membutuhkan waktu yang lebih singkat.
  • Jika banyak melakukan incremental backup, maka data yang di backup semakin kecil ukurannya.
  • Backup lebih cepat daripada full backup dan membutuhkan tempat sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full backup.
Kekurangan: Waktu untuk restore sangat lama.
Backup Cermin (Mirror Backup)
Mirror backup sama dengan full backup, tetapi data tidak di padatkan atau dimampatkan (dengan format .tar, .zip, atau yang lain) dan tidak bisa di lindungi dengan password. Dapat juga diakses dengan menggunakantools seperti Windows Explorer. Mirror backup adalah metode backup yang paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain karena menyalin data dan folder ke media tujuan tanpa melakukan pemadatan. Tapi hal itu menyebabkan media penyimpanannya harus cukup besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar