2.5 Efisiensi
dan Unjuk Kerja
Efisiensi
hard disk sangat bergantung pada metode alokasi disk dan algoritma direktori
yang digunakan. Contohnya, UNIX mengembangkan kinerjanya dengan mencoba untuk
menyimpan sebuah blok data berkas dekat dengan blok i-node berkas untuk
mengurangi waktu perncarian.
Efisiensi juga
bergantung pada tipe data yang disimpan pada masukan direktori (atau i-node).
Pada umumnya, sistem menyimpan informasi mengenai tanggal terakhir kali file
diakses dan tanggal penulisan terakhir untuk menentukan apakah file perlu di
back up. Akibat dari penyimpanan informasi ini, setiap kali berkas dibaca
diperlukan penulisan pada struktur direktori. Penulisan ini memerlukan blok
untuk dibaca oleh memori, perubahan bagian, dan blok yang akan ditulis kembali
ke disk. Hal ini tidak efisien untuk tipe berkas yang sering diakses atau untuk
berkas yang diakses secara berkala.
Kinerja yang
dibahas pada bagian ini merupakan kelanjutan kinerja pada poin sebelumnya.
Apabila algoritma yang tepat telah dipilih, kinerja masih bisa ditingkatkan
lagi dengan memanfaatkan cache. Beberapa sistem membuat bagian yang terpisah
dari memori utama untuk digunakan sebagai disk cache, dimana blok-blok disimpan
dengan asumsi mereka akan digunakan lagi secepatnya. Sistem lainnya menyimpan
data berkas menggunakan sebuah page cache . Page cache tersebut menggunakan
teknik memori virtual dan menyimpan data berkas sebagai halaman-halaman, tidak
sebagai blok-blok file-system-oriented. Hal ini dikarenakan menyimpan data
berkas menggunakan alamat virtual jauh lebih efisien daripada menyimpannya
melalui blok disk fisik.
Ada dua buah
teknik penggunaan cache yang biasanya dipakai. Pertama yaitu teknik menggunakan
unified buffer cache. Kedua yaitu dengan teknik tanpa menggunakan unified
buffer cache. Berikut adalah ilustrasi gambar dari kedua teknik tersebut.
Gambar
2.5.1. Menggunakan Unified buffer cache
Gambar
2.5.2. Tanpa Unified buffer cache
Gambar 2.5.1 adalah ilustrasi teknik dengan
menggunakan unified buffer cache dan gambar 2.5.2 adalah ilustrasi teknik tanpa
menggunakan unified buffer cache. Pada gambar 2.5.2, jika terjadi panggilan
mapping memori, dibutuhkan dua buah cache, yaitu buffer cache dan page cache .
Hal ini dikarenakan pada teknik ini, mapping memori tidak bisa langsung
berinteraksi dengan buffer cache, sehingga dibutuhkan page cache.Teknik ini
sangat tidak efisien karena terjadi dua kali penyalinan berkas yang sama.
Pertama pada buffer cachedan kedua page cache. Dua kali penyalinan ini biasa
disebut double caching. Double caching ini tidak hanya boros memori, tetapi
juga memboroskan kinerja CPU dan perputaran M/K dikarenakan perubahan data
ekstra antara memori sistem. Selain itu, double caching juga dapat menyebabkan
korupsi berkas. Solusi untuk masalah ini adalah menggunakan unified buffer
cache seperti pada gambar 2.5.1. Buffer cache pada teknik ini dapat
berinteraksi dengan mapping memori sehingga dapat menghindari terjadinya double
caching.
2.6
Recovery
Kita tidak pernah tau
apa yang akan terjadi dengan komputer (dalam hal ini disk) kita esok hari. Bisa
saja, tiba- tiba terjadi kesalahan yang membuat data yang ada dalam disk
berubah, bahkan terhapus. Untuk mengantisipasi ketidakonsistenan data dan
terhapusya data dari disk, maka kita perlu melakukan backupdata. Backup adalah
menyalin isi disk kedalam media lain seperti: floppy disc, magnetic tape,
optical disk, external hardisk, dll.
Setelah menyalin disk ke media sementara, maka perlu
mengembalikan data tersebut ke dalam disk. Hal inilah yang dinamakan restore
Sebelum melakukan backup data, kita perlu mengecek
kekosistenan data, yaitu dengan membandingkan data pada struktur direktori
dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan, maka program tersebut
akan mencoba memperbaikinya. Pengecekan kekonsistenan data inilah yang disebut
recovery
Terdapat beberapa jenis backup data yaitu :
BackupPenuh (Full
Backup)
Full backup adalah
menyalin semua data termasuk folder ke media lain. Oleh karena
itu, hasil full backup lebih cepat dan mudah saat
operasi restore. Namun pada saat pembuatannya membutuhkan waktu dan
ruang yang sangat besar.
Incremental backup adalah
menyalin semua data yang berubah sejak terakhir kali melakukan full
backup atau differential backup. Incremental
backup disebut juga differential backup
Kelebihan:
- Membutuhkan waktu yang lebih
singkat.
- Jika banyak melakukan incremental
backup, maka data yang di backup semakin kecil ukurannya.
- Backup lebih
cepat daripada full backup dan membutuhkan tempat
sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full
backup.
Kekurangan: Waktu
untuk restore sangat lama.
Mirror backup sama
dengan full backup, tetapi data tidak di padatkan atau dimampatkan
(dengan format .tar, .zip, atau yang lain) dan tidak bisa di lindungi
dengan password. Dapat juga diakses dengan menggunakantools seperti
Windows Explorer. Mirror backup adalah metode backup yang
paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain karena menyalin data
dan folder ke media tujuan tanpa melakukan pemadatan. Tapi hal
itu menyebabkan media penyimpanannya harus cukup besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar